Jumat, 05 Desember 2008

MAJAS




A JENIS-JENIS MAJAS








MAJAS PERBANDINGAN
Majas Perumpamaan yaitu perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama
Contoh : Pendiriannya ibarat air di daun talas.
Kedua anak itu bak pinang di belah dua.
Ketiga Gank itu seperti pahlawan kesiangan.
Majas Metafora yaitu membandingkan dua hal karena persamaan sifat
Contoh : Kuli Tinta bekerja keras.
Bunga bangsa adalah putra-putri terbaik republik.
Novi adalah Bunga Desa Karangrejo.
Majas Personifikasi yaitu benda mati diberi sifat kehidupan manusia
Contoh : Batu bercerita tentang zaman bahari.
Angin menyapa ramah terhadap dua sejoli.
Anda Bulan bisa ngomong
Ombak di laut berlarian kesana kemari menghempas sanubari.
Majas Alegori yaitu pernyataan suatu perbandingan yang utuh, lengkap dan harmonis
Contoh : Perkawinan adalah suatu usaha untuk mengarungi bahtera kehidupan.
Suami harus mampu menggayuh dayung.
Istri harus pandai mengendalikan kemudi.
Majas Metonimia yaitu penamaan tentang suatu benda
Contoh : Ia dibawa ke meja hijau.
Ia datang naik Kharisma.
Sampah masyarakat itu adalah temanku satu kampung.
Majas Eufimisme yaitu menggunakan bahasa yang lebih sopan / santun
Contoh : Pohon itu ada penghuninya
Maaf saya akan ke belakang sebentar.
Orang itu hanya berubah akal ( gila )
Majas Alusio yaitu perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
ungkapan atau sampiran pantun yang sudah membudaya dalam kehidupan sehari-hari
Contoh : Kalau itu memang keputusan, pinggan tak retak nasi tak dingin.
Para pejuang berkata merdeka atau mati.
Tekad muda sejati, daripada hidup berputih mata lebih baik berputih
tulang.
Jangan kura-kura dalam perahu
Majas Sinedoke
Majas Sinedoke Pars Pro Toto
Contoh : Gurbenur Surabaya membangun SSC tahun 1992.
Idul Adha tahun ini ayahku menyembelih 2 kambing.
Bagus memenangkan pertandingan basket SMANKAUCup.
Majas Sinedoke Totem Pro Parte
Contoh : Sekolah saya menang atas SMP 25.
Indonesia merupakan negara bahari.
Kelasku mendapat peringkat pertama di sekolah
Majas Litotes yaitu menggunakan bahasa yang merendah
Contoh : Silahkan mampir kekubukku Tuan !
Setetes darah sangat berarti bagi nyawa seseorang.
Hanya makanan sederhana inilah yang dapat saya hidangkan.
Aku mengerjakan tugas ini semata-mata untuk menyelesaikan tugas.
Majas Perifrasis yaitu perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menguraikan sepatah kata menjadi frasa yang mengandung arti yang sama dengan yang lain
Contoh : Waktu matahari hilang di balik gunung, dia baru pulang ke rumahnya
Majas Epiteton orans yaitu perbandingan yang melukiskan dengan menambah kata dengan maksud untuk menghias atau memberi corak
Contoh : Parti kikir
Majas Simbolik yaitu melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai sumber/perlambang
Contoh : Bunga adalah lambang wanita dan keindahan, bunga Kamboja
adalah lambang kematian
Majas Antonomasia yaitu melukiskan sesuatu hal untuk menggantikan suatu yang
dimaksud
Contoh : Sang raja rimba mengaum dengan garangnya
Majas Tropen yaitu melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata yang tepat dan
sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksudkan
Contoh : Seharian dia berkubur dalam kamarnya
Majas Simile yaitu sesuatu yang bersifat implisit
Contoh : Bibirnya seperti merah delima yang sedang merekah
Majas Asosiasi yaitu membandingkan karena persamaan sifat
Contoh : Semangatnya keras bagai baja
Majas Hiperbola yaitu menggunakan kata yang melebih-lebihkan maknanya
Contoh : Aku menyusup diantara huruf-huruf.
Melata diantara berjuta kata-kata.
Melewati bermilyar atom cahaya.
Aku berjalan dari buku ke buku.
Aku berenang bersama milyaran molekul cahaya.
Harga BBM membumbung

MAJAS PERTENTANGAN
Majas Paradoks yaitu seolah-olah bertentangan karena perbedaan obyek
Contoh : Dia orang kaya, tetapi miskin ( walaupun kaya tapi tidak tenang )
Gajinya besar, tetapi miskin ( walaupun uangnya banyak, kurang guna )
Dia cantik, tetapi jelek ( walaupun cantik, hatinya jelek )
Majas Antitesis yaitu menggunakan kata yang berlawanan arti
Contoh : Hidup matinya, susah senangnya, itu tanggung jawabku.
Tua muda, besar kecil, laki perempuan, semuanya menyelamatkan diri
ancaman Tsunami.
Majas Okupasi yaitu melukiskan sesuatu dengan mengakui lebih dulu apa yang dikatakan orang, baru dibantah kemudian diterangkan dan akhirnya ditarik kesimpulan
Contoh : Merokok memang mempercepat proses kematian. Tetapi si perokok tak mau menghentikannya. Akibatnya bermunculan pabrik-pabrik rokok

MAJAS PENEGASAN
Majas Repetisi yaitu penegasan yang mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut dalam suatu kalimat.
Contoh : Sekali merdeka tetap merdeka
Majas Asideton yaitu melukiskan beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemping itu bertujuan baik untuk memuliakan kegungan Allah,
memperkenalkan alam kepada anak, mencintai tanah air
Majas Polisidenton yaitu seperti asideton tapi menggunakan kata penghubung.
Contoh : Mereka telah mengumpulkan dahan-dahan kayu, lalu diikatnya serta dibawanya, kemudian dijual ke pasar.
Majas Klimaks yaitu lukisan yang mempergunakan kata-kata yang bertingkat-tingkat, menuju arti yang lebih keras.
Contoh : Anak-anak, remaja, dewasa, orang tua datang menyaksikan ketoprak
Majas Antiklimaks yaitu kebalikan daripada klimaks
Contoh : Jangankan seratus ribu, lima puluh ribu, sepuluh ribu pun aku tak punya
Majas Tautologi yaitu memepergunakan kata yang searti untuk menegaskan apa yang
dimaksud
Contoh : Dengan riang gembira siswa ke luar ruangan karena bisa mengerjakan
soal dengan benar
Tiada kuasa……
Tiada berdaya…
Berlayar dalam angan…
Majas Simetri yaitu melukiskan sesuatu dengan kalimat yang diikuti oleh kalimat-kalimat/bagian kalimat yang seimbang
Contoh : Ia pergi dengan tergesa-gesa, seperti orang diburu harimau
Majas Inversi yaitu mementingkan predikat sehingga predikat mendapat tekanan keras dan berada sebelum subjek
Contoh : Amat indah pemandangan ini
Majas Retorika yaitu mempergunakan kata-kata Tanya atau kalimat yang tidak memerlukan jawaban
Contoh : Saudara-saudara siapakah yang tidak ingin hidup melarat ?
Majas Eksklamasi yaitu penegas yang mempergunakan kata seru
Contoh : Subhanallah, indah benar pemandangan ini !

Majas Pleonasme yaitu menambah kata yang semestinya tidak perlu karena berlebihan.
Contoh : Hati-hati jangan mundur kebelakang nanti jatuh !
Jatuh ke bawah lembah
Maju ke depan
Majas Enumerasi yaitu gaya bahasa yang disusun dengan memecahkan suatu hal atau
keadaan menjadi beberapa bagian agar maksudnya menjadi jelas
Contoh : Musim hujan bulan Desember udara basah dan dingin.
Pohon-pohon kaku tegak, ranting diam membisu lewatkan waktu.
Majas Paralelisme yaitu pengulangan seperti repetisi yang hanya terdapat dalam puisi.
Contoh : Kutulis sebaris sajak sebagai pemupus rindu.
Kutulis sebaris sajak untuk mengingat wajahmu.
Majas Anaphora yaitu pengulangan kata pada awal kalimat.
Contoh : Sunyi itu duka
Sunyi itu diam
Majas Epifora yaitu pengulangan kata pada akhir atau tengah kalimat.
Contoh : Yang kurindu adalah kasihmu
Yang kudamba adalah kasihmu
Majas Retisense yaitu gaya bahasa yang tidak dinyatakan secara lengkap karena perasaan penyair tidak terwakili lewat kata-kata
Contoh : Siapa kuasa balikkan waktu
Meniti kembali perjalanan lalu
Menata harap meniti…….

MAJAS SINDIRAN
Majas Ironi yaitu sindiran halus
Contoh : Bukan main rajinmu, sudah satu minggu membolos.
Memang bersih hatimu, semua orang dicaci maki.
Bagusnya tulisanmu hingga aku tak dapat membaca.
Biar yang berbicara terus dalam kelas cepat jadi professor!

Majas Sarkasme yaitu sindiran yang bersifat kasar
Contoh : Kamu bodoh.
Anjing ! kamu.
Setan ! sudah diberi minta lagi.
Otakmu memang otak udang
Majas Sinisme yaitu sindiran yang bersifat sedang
Contoh : Kelakuanmu seperti anjing kepanasan.
Tiada yang benar, hanya kau manusia bodoh.
Tindakanmu yang memalukan itu menunjukkan bahwa kamu idiot.
Muak aku melihatmu yang tak mau mengalah













EDEN ZARISTA
eden_zarista@yahoo.com
eden_edan@yahoo.co.id